Teknik Hydro-Dip

Water transfer printing adalah metode penerapan grafis dicetak untuk objek tiga dimensi. Hydro Dip film dekoratif menawarkan beragam tone warna dan efek untuk setiap objek tiga dimensi dengan permukaan paintable. Pilihan gaya cat dan portofolio Film berkisar dari warna solid, alumunium, dan berbagai desain termasuk pola custom made, kevlar dan serat kayu. Gambar mendefinisikan pilihan styling menawarkan fleksibilitas dalam menciptakan pelapis dekoratif yang menarik, tahan noda dan mudah dibersihkan.

Dikembangkan sejalan dengan tuntutan ketat dari kebutuhan yang semakin meningkat untuk lapisan pelindung dekoratif, Hydro-Dip berbagai film yang mencerminkan akan komitmen terhadap kualitas, inovasi dan ramah lingkungan. film hidro-Dip dapat diterapkan untuk bentuk paling umum dari substrat digunakan di seluruh dunia. Sifat elongasi tinggi dari film dan stabilitas dimensi ke segala arah menawarkan hasil yang sangat baik dan konsisten.

PROSES

Water transfer printing  secara luas digunakan untuk menghias item yang berkisar dari seluruh kendaraan semua medan dan dashboard mobil, untuk barang-barang kecil seperti helm sepeda atau langsing otomotif lainnya. Film dapat diterapkan untuk semua jenis substrat termasuk plastik, fiberglass, kayu, keramik, dan logam. Untuk sebagian besar, jika item tersebut dapat dicelupkan ke dalam air dan dapat dicat menggunakan teknik tradisional maka proses pencetakan hidrografi dapat digunakan.

Dalam proses ini, potongan substrat yang akan dicetak adalah bahan base coat yang akan diterapkan. Sebuah film polivinil alkohol gravure-dicetak dengan gambar grafis yang akan ditransfer, dan kemudian mengapung di permukaan air yang berada tong / bak.

 Kimia aktivator disemprotkan pada film untuk membubarkan menjadi cair dan mengaktifkan bonding agent. Potongan tersebut kemudian diturunkan ke dalam tong melalui lapisan tinta mengambang. Lapisan tinta bersama dengan dukungan polivinil alkohol kemudian membungkus dan mematuhi item. adhesi adalah hasil dari komponen-komponen kimia dari aktivator melembutkan lapisan base coat dan memungkinkan tinta untuk membentuk ikatan dengan itu. Salah satu penyebab paling umum dari kegagalan untuk mencapai adhesi antara dua lapisan adalah aktivator diterapkan buruk. Hal ini dapat berupa terlalu banyak aktivator yang diterapkan atau terlalu sedikit.